Isolasi Mikroorganisme:
a. Pengertian
b. Teknik Pengambilan sampel
c. Isolasi dengan cara pengenceran
1) Teknik preparasi suspensi
· Swab
· Rinse
· Maserasi
2) Teknik pengenceran bertingkat
3) Teknik penanaman
· Dari suspensi (spread dan pour plate)
· Dengan goresan (streak dan quadrant streak
inoculation)
d. Prosedur isolasi bakteri dari sampel
e. Prosedur isolasi jamur dari sampel
Pengertian
Di alam populasi mikroba tidak terpisah sendiri menurut
jenisnya, tetapi terdiri dari campuran berbagai macam sel. Di dalam
laboratorium populasi bakteri inidapat diisolasi menjadi kultur murni yang
terdiri dari satu jenis yang dapat dipelajari morfologi, sifat dan kemampuan
biokimiawinya.
Teknik Pengambilan Sampel
Sebelum melakukan isolasi terlebih dahulu dilakukan pengambilan
sampel. Berikut merupakan prosedur pengambilan sampel.
1. Sampel tanah
Jika mikroorganisme yang diinginkan kemungkinan berada di
dalam tanah, maka cara pengambilannya disesuaikan dengan tujuan dan kebutuhan.
Misal jika yang diinginkan mikroorganisma rhizosfer maka sampel diambil dari
sekitar perakaran dekat permukaan hingga ujung perakaran..
2. Sampel air
Pengambilan sampel air bergantung kepada keadaan air itu
sendiri. Jika beerasal dari air sungai yang mengalir maka botol dicelupkan
miring dengan bibir botol melawan arus air. Bila pengambilan sampel dilakukan
pada air yang tenang, botol dapat dicelupkan dengan tali, jika ingin mengambil
sampel dari air keran maka sebelumya keran dialirkan dulu beberapa saat dan
mulut kran dibakar.
Isolasi Dengan Cara Pengenceran (Dilution)
1. Teknik Preparasi Suspensi
Sampel yang telah diambil kemudian disuspensikan dalam
akuades steril. Tujuan dari teknik ini pada prinsipnya adalah melarutkan atau
melepaskan mikroba dari substratnya ke dalam air sehingga lebih mudah
penanganannya. Macam-macam preparsi bergantung kepada bentuk sampel :
a.
Swab (ulas), dilakukan menggunakan cotton bud steril pada sampel
yang memiliki permukaan luas dan pada umumnya sulit dipindahkan atau sesuatu
pada benda tersebut. Contohnya adalah meja, batu, batang kayu dll. Caranya
dengan mengusapkan cotton bud memutar sehingga seluruh permukaan kapas
dari cotton bud kontak dengan permukaan sampel. Swab akan lebih baik
jika cotton bud dicelupkan terlebih dahulu ke dalam larutan atraktan semisal pepton
water.
b.
Rinse (bilas) ditujukan untuk melarutkan sel-sel mikroba yang menempel
pada permukaan substrat yang luas tapi relatif berukuran kecil, misalnya daun
bunga dll. Rinse merupakan prosedur kerja dengan mencelupkan sampel ke dalam
akuades dengan perbandingan 1 : 9 (w/v). Contohnya sampel daun diambil dan
ditimbang 5 g kemudian dibilas dengan akuades 45 ml yang terdapat dalam beaker
glass.
c. Maseration (pengancuran), sampel yang berbentuk
padat dapat ditumbuk dengan mortar dan pestle sehingga mikroba yang ada
dipermukaan atau di dalam dapat terlepas kemudian dilarutkan ke dalam air.
Contoh sampelnya antar alain bakso, biji, buah dll. Perbandingan antar berat
sampel dengan pengenceran pertama adalah 1 : 9 (w/v). Unutk sampel dari tanh
tak perlu dimaserasi
1. Teknik Pengenceran Bertingkat
Tujuan dari pengenceran bertingkat yaitu memperkecil atau
mengurangi jumlah mikroba yang tersuspensi dalam cairan. Penentuan besarnya
atau banyaknya tingkat pengenceran tergantung kepada perkiraan jumlah mikroba
dalam sampel. Digunakan perbandingan 1 : 9 untuk sampel dan pengenceran pertama
dan selanjutnya, sehingga pengenceran berikutnya mengandung 1/10 sel
mikroorganisma dari pengenceran sebelumnya.
Cara Kerja :
a. Sampel yang mengandung bakteri dimasukan ke dalam tabung
pengenceran pertama (1/10 atau 10-1) secara aseptis (dari preparasi
suspensi). Perbandingan berat sampel dengan volume tabung pertama adalah 1 : 9
dan ingat akuades yang digunakan jika memakai teknik rinse dan swab sudah
termasuk pengencer 10-1. Setelah sampel masuk lalu dilarutkan dengan
mengocoknya (pengocokan yang benar dapat dilihat pada gambar disamping)
b. Diambil 1 ml dari tabung 10-1 dengan pipet
ukur kemudian dipindahkan ke tabung 10-2 secara aseptis kemudian dikocok
dengan membenturkan tabung ke telapak tangan sampai homogen. Pemindahan
dilanjutkan hingga tabung pengenceran terakhir dengan cara yang sama, hal yang
perlu diingat bahwa pipet ukur yang digunakan harus selalu diganti, artinya
setiap tingkat pengenceran digunakan pipet ukur steril yang berbeda/baru.
Prinsipnya bahwa pipet tidak perlu diganti jika memindahkan cairan dari sumber
yang sama.
Uraian yang lebih lengkap mengenai pengambilan dan preparasi
sampel dapat baca DISINI
3. Teknik Penanaman
a. Teknik penanaman dari suspensi
Teknik penanaman ini merupakan lajutan dari pengenceran
bertingkat. Pengambilan suspensi dapat diambil dari pengenceran mana saja tapi
biasanya untuk tujuan isolasi (mendapatkan koloni tunggal) diambil beberapa
tabung pengenceran terakhir.
a.1. Spread Plate (agar tabur ulas)
Spread plate adalah teknik menanam dengan menyebarkan
suspensi bakteri di permukaan agar diperoleh kultur murni. Adapun prosedur
kerja yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :
· Ambil suspensi cairan senamyak 0,1 ml dengan pipet ukur
kemudian teteskan diatas permukaan agar yang telah memadat.
· Batang L atau batang drugal diambil kemudian disemprot
alkohol dan dibakar diatas bunsen beberapa saat, kemudian didinginkan dan
ditunggu beberapa detik.
· Kemudian disebarkan dengan menggosokannya pada permukaan
agar supaya tetesan suspensi merata, penyebaran akan lebih efektif bila cawan
ikut diputar.
· Hal yang perlu diingat bahwa batang L yang terlalu panas
dapat menyebabkan sel-sel mikroorganisme dapat mati karena panas.
a.2. Pour Plate (agar tuang)
Teknik ini memerlukan agar yang belum padat (>45oC)
untuk dituang bersama suspensi bakteri ke dalam cawan petri lalu kemudian
dihomogenkan dan dibiarkan memadat. Hal ini akan menyebarkan sel-sel bakteri
tidak hanya pada permukaan agar saja melainkan sel terendam agar (di dalam
agar) sehingga terdapat sel yang tumbuh dipermukaan agar yang kaya O2 dan
ada yang tumbuh di dalam agar yang tidak banyak begitu banyak mengandung
oksigen. Adapun prosedur kerja yang dilakukan adalah sebagai berikut :
· Siapkan cawan steril, tabung pengenceran yang
akan ditanam dan media padat yang masih cair (>45oC)
· Teteskan 1 ml secara aseptis.suspensi sel
kedalam cawan kosong
· Tuangkan media yang masih cair ke cawan
kemudian putar cawan untuk menghomogenkan suspensi bakteri dan media, kemudian
diinkubasi.
Alasan diteteskannya bakteri sebanyak 0,1 ml untuk spread
plate dan 1 ml untuk pour plate karena spread plate ditujukan untuk menumbuhkan
dipermukaanya saja, sedangkan pour plate membutuhkan ruang yang lebih
luas untuk penyebarannya sehingga diberikan lebih banyak dari pada spread
plate.
Uraian lebih lanjut mengenai spread plate dan pour
plate dapat dibaca di
sini
b. Teknik Penanaman dengan Goresan (Streak)
Bertujuan untuk mengisolasi mikroorganisme dari campurannya
atau meremajakan kultur ke dalam medium baru.
b.1 Goresan Sinambung
Cara kerja :
· Sentuhkan inokulum loop pada koloni dan gores
secara kontinyu sampai setengah permukaan agar.
· Jangan pijarkan loop, lalu putar cawan 180oC
lanjutkan goresan sampai habis.
Goresan sinambung umumnya digunakan bukan untuk mendapatkan
koloni tunggal, melainkan untuk peremajaan ke cawan atau medium baru.
b.2 Goresan T
Cara kerja :
· Bagi cawan menjadi 3 bagian menggunakan spidol
marker
· Inokulasi daerah 1 dengan streak zig-zag
· Panaskan jarum inokulan dan tunggu dingin,
kemudian lanjutkan streak zig-zag pada daerah 2 (streak pada gambar).
Cawan diputar untuk memperoleh goresan yang sempurna
· Lakukan hal yang sama pada daerah 3
B.3 Goresan Kuadran (Streak quadrant)
Cara kerja :
Hampir sama dengan goresan T, namun berpola goresan yang
berbeda yaitu dibagi empat. Daerah 1 merupakan goresan awal sehingga masih
mengandung banyak sel mikroorganisma.Goresan selanjutnya dipotongkan atau
disilangkan dari goresan pertama sehingga jumlah semakin sedikit dan akhirnya
terpisah-pisah menjadi koloni tunggal.
Cara Kerja Isolasi Bakteri dari Sampel Tanah :
· Tanah seberat 1 g dimasukan ke dalam tabung pengenceran 10-1
secara aseptis dan selanjutnya dilakukan pengenceran bertingkat sampai 10-8
· Tiga pengenceran terakhir diambil 0,1 ml untuk ditanam
secara spread plate pada medium NA, setelah selesai, diinkubasi pada 37oC
selama 1x24 jam
· Koloni akan tumbuh pada ketiga cawan tersebut kemudian
dipilih koloni yang relatif terpisah dari koloni lain dan koloni yang mudah
dikenali
· Koloni yang terpilih kemudian ditumbuhkan atau dimurnikan
ke NA baru dengan teknik streak kuadran
· Inkubasi 1x24 jam.
Cara Kerja Isolasi Jamur dari Tanah :
- Tanah dalam cawan petri dipanaskan dengan oven pada suhu 80oC selama 30 menit dengan cawan petri untuk membunuh sel vegetatiftetap bertahan
- Tanah yang telah dioven diambil 1 g kemudian dimasukan ke dalam tabung pengenceran bertingkat
- Tiga pengenceran terakhir diambil untuk ditanama secara spread plate ke media PDA yang ditambah streptomycin atau penicillin. Kemudian diinkubnasi pada suhu ruang 5-7 hari
- Koloni jamur yang tumbuh dimurnikan dan ditanam pada medium PDA baru,
- Inkubasi
pada suhu ruang 5-7 hari.
0 komentar:
Posting Komentar